SulutMaju.com— Politikus Partai Golkar, Christiany Eugenia Paruntu, menyatakan dukungannya terhadap langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam menghentikan izin aktivitas tambang nikel milik PT Gag Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Menurut Christiany, keputusan tersebut menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap pelestarian lingkungan dan kearifan lokal masyarakat Papua.
“Saya mengapresiasi keberanian dan ketegasan Pak Menteri Bahlil. Raja Ampat harus dijaga dari kerusakan lingkungan,” ujar Christiany dalam keterangannya kepada media, Sabtu (8/6/2025).
PT Gag Nikel sebelumnya telah mendapatkan izin operasi untuk melakukan eksplorasi dan pertambangan nikel di Pulau Gag, salah satu kawasan di Kabupaten Raja Ampat yang dikenal akan keindahan alam bawah lautnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menghentikan sementara kegiatan operasi PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait dampak pertambangan terhadap kawasan wisata di Raja Ampat.
Menurut Bahlil, PT GAG Nikel merupakan satu-satunya perusahaan yang saat ini berproduksi di wilayah tersebut. Kontrak Karya (KK) perusahaan anak usaha PT Antam Tbk itu terbit pada 2017 dan mulai beroperasi setahun kemudian setelah mengantongi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Namun, guna memastikan seluruh prosedur dipatuhi tim inspeksi Kementerian ESDM telah diturunkan ke lapangan.
Tetty Paruntu sapaannya menilai pendekatan yang dilakukan oleh Menteri ESDM patut dijadikan contoh dalam menyelaraskan pembangunan dan perlindungan lingkungan.
“Kita butuh pembangunan, tapi tidak dengan mengorbankan warisan alam dan hak masyarakat adat. Saya berharap kebijakan ini menjadi preseden untuk meninjau ulang izin-izin tambang lain yang berpotensi merusak lingkungan,” pugkas mantan Bupati Minahasa Selatan tersebut.
Tinggalkan Balasan