Manado, SulutMaju.Com – Usai Kepala Dinas Pariwisata provinsi Sulut Kartika Devi Tanos menyampaikan Laporan Pertanggung jawaban(LKPJ)Pemprov Sulut Tahun 2024, saat itu tanggapan datang dari Legislator Sulut asal Bolang Mongondow Raya Dea Lumenta SE dengan suara lantang mengkritik kebijakan Dinas Pariwisata Sulut yang dipimpin Kartika Devi Tanos, dimana Pendapatan Asli Daerah(PAD) pariwisata yang dinilai dibawah standar tak mencapai 50 persen.

Dhea mengatakan, dampak PAD berkurang dikarenakan tak maksimal pengelolaan tempat wisata, belum lagi penerapan tarif retribusi sesuai Perda baru sebesar Rp10.000 ditambah jumlah wisatawan berkunjung ke Sulut masih rendah.

Politisi Gerindra ini juga menyampaikan sejumlah tempat wisata diSulut ini masih banyak belum maksimal tergarap dengan maksimal, belum lagi masalah infrastruktur seperti jalan perlu menjadi perhatian.serius pemerintah.” Jika objek wisata Sumaru Endo di Minahasa dan objek wisata Likupang, taman laut Bunaken atau Pantai liang dan beberapa tempat wisata lainnya dapat dikelola lebih baik dan profesional, maka ini akan menjadi sumber PAD bagi daerah.” ungkap Dhea dalam menjawab presentasi Kadis Pariwisata Sulut di ruang paripurna DPRD Sulut, Selasa 15/4.2025.

Sementara Kadis Pariwisata Sulut Kartika Devi Tanos, tak menampik saat dicecar pertanyaan dari legislator Dhea Lumenta.”Kami akan menampung masukan bahkan kritikan dan berusaha memperbaiki sejumlah objek wisata disulut.” jelasnya.

Masukan juga datang dari Ketua Pansus Amir Liputo yang mengusulkan Pariwisata Sulut harus belajar dari daerah lain di Indonesia seperti Bali yang sangat maju.

(johnvandersloot)