Manado, SulitMaju.Com.- Masa Demonstran yang diduga adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Sulawesi Utara seperti dari Unsrat, Unima, dan Mahasiswa Perguruan Tinggi lainya dari Kabupaten Minahasa. Selanjutnya, para demonstran mengelar aksi demo dengan tuntutannya tak berbeda dengan aksi demo dari berbagai daerah lainnya di Indonesia, mereka menuntut program pro rakyat harus di betlakukan, dan tak setuju dengan kenaikan tunjangan gaji para wakil rakyat, juga sejumlah kebijakan pemerintah RI yang dinilai menyengsarakan rakyat.
Para demonstran yang berkumpul memadati depan gedung DPRD Sulut dikawasab kairagi manado mulai pagi hari hingga pukul 6 sore.
Dalam penyampaian para demonstran berorasi secara bergantian mereka dikawal Polisi, TNI, termasuk dari pihak Sat Pol PP Provinsi Sulut, Ormas Adat.
Sementara Ketua DPRD Fransiscus Andi Silangen didampingi pimpinan DPRD Sulut Michaela Elsiana Paruntu, Royke Anter dan para anggota DPRD Sulut menemui demonstran dan mengajak untuk berdialog di ruang DPRD Sulut, namun mereka tak mau diajak.
Dihadapan demonstran Ketua DPRD Andi Silangen menyampaikan dengan baik-baik bahwa kami tak menyusahkan kalian para mahasiswa.
“Walau hanya diluar bersama para demonstran saya sudah mengetahui keinginan kalian dan berjanji akan menperjuangkan , namun juga saya tuntun kalian dalam doa kepada Tuhan.”ujar Silangen.
Jelang sore kira-kira pukul 5 hingga jam 6 sore masa demonstran tak bisa dikendalikan, oleh petugas, mereka terlihat mulai anarkis dengan melempari petugas polisi dengan botol aqua namun polisi yang dibantu Pol PP Provinsi mampu menghalau aksi pelemparan tersebut.
Beberapa saat sekitar pukul 6 sore disaat aksi geruduk para demonstran Polisi dengan dibantu petugas Pol PP Provinsi langsung menggunakan Water Canon dan gas air airmata untuk menghalau demonstran dan mereka mundur sampai situasi kondusif.(**)

Tinggalkan Balasan