SulutMaju.com – Majelis Keluarga Besar Permesta yang di ketuai Philip Pantouw, menyatakan dukungan penuh terhadap pembukaan jalur penerbangan langsung Manado-Tana Toraja, dengan rute Pulang-Pergi (PP) yang dimulai 7 Juli 2025 mendatang.
Penerbangan langsung dengan menggunakan pesawat Wings Air dari Lion Group, ini digagas langsung Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus.
Inisiatif gubernur Sulut ini menurut Ketua Majelis Keluarga Besar Permesta Philip Pantouw, adalah sebagai langkah strategis dan visioner dalam memperkuat konektivitas antar wilayah di Pulau Sulawesi.
Sebelumnya Wings Air, telah mengumumkan rencana membuka rute Manado (Bandara Internasional Sam Ratulangi) – Tana Toraja (Toraja Airport).
Jadwal terbang akan dimulai 7 Juli 2025 mendatang, dengan jadwal untuk Rute Manado (MDC) – Tana Toraja akan beroperasi pada Senin dan Jumat, berangkat 07.00 WITA dan tiba pukul 09.15 WITA. Sementara untuk rute Tana Toraja (TRT) – Manado, juga beroperasi pada Senin dan Jumat berangkat 09.40 WITA dari Tanah Toraja dan tiba 11.55 WITA di Manado.
Philip Pantouw, mengatakan bahwa langkah Gubernur Sulut Yulius Selvanus, ini tidak hanya cerminan dari pemahaman mendalam terhadap geostrategi politik dan ekonomi kawasan, namun juga sebagai simbol pemersatu antara Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
“Pak Gubernur Yulius Selvanus adalah sosok visioner. Dengan membuka rute Manado – Tana Toraja, beliau menunjukkan pemahaman yang sangat dalam mengenai strategi geopolitik dan geo-ekonomi yang akan berdampak pada eksistensi dan kemajuan Sulut di masa depan,” ujar Om Ile sapaan akrab Philip Pantouw, dilansir manadopost, Rabu (2/7/2025).
Inisiatif penerbangan ini lanjut Pantouw, menjadi semacam mata rantai penting dalam penegakan nilai-nilai spiritual di Pulau Sulawesi, khususnya dalam konteks memperkuat eksistensi gereja-gereja dan semangat kekristenan di kawasan timur Indonesia.
“Langkah ini sekaligus menjadi simbol penegakan salib Kristus yang menyatukan Manado dan Tana Toraja, sebagai dua wilayah yang memiliki akar sejarah dan budaya Kristen yang kuat. Ini adalah bentuk kekompakan strategis untuk membangun kembali kekuatan Sulawesi seperti Sulawesi masih satu provinsi di jaman Gubernur Sam Ratulangi,” ungkap Pantouw, Ketua Dewan Pembina Torang Matuari ini.
Philip Pantouw sendiri telah lama mengikuti perkembangan Sulawesi Utara, sejak masa kepemimpinan Gubernur G.H. Mantik hingga Olly Dondokambey, sehingga memahami perkembangan daerah Nyiur Melambai ini.
Menurutnya, gaya kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus memiliki kesamaan visi dengan para tokoh besar masa lalu seperti Gubernur G.H. Mantik.
Dari sisi ekonomi, penerbangan ini juga diharapkan mendorong pengembangan agroindustri, membuka jalur distribusi baru, serta menghubungkan kekuatan ekonomi Sulut dan Sulsel.
“Tana Toraja dapat menjadi jembatan ekonomi antara Sulut dan Sulsel. Jalur ini akan mempermudah mobilitas barang, jasa, dan manusia, serta membuka peluang kolaborasi lintas sektor. Ini adalah fondasi geostrategis dan geokonomi yang kuat,” tegas Pantouw.
Pantouw berharap, konektivitas ini tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual dan kultural di antara masyarakat Sulawesi.
“Pak Gubernur Yulius Selvanus menunjukkan bahwa ia memikirkan masa depan Sulut dalam jangka panjang, untuk puluhan tahun ke depan. Kami dari Permesta sangat mengapresiasi dan mendukung penuh langkah ini,” ujar Philip Pantouw yang masih energik ini.
“Kami Majelis Keluarga Besar Permesta kagum dan mendukung ide brilian Gubernur Sulut Mayjen TNI Purnawirawan Yulius Selvanus, dalam membuka konektivitas penerbangan langsung Manado – Tana Toraja, Pulang Pergi,” tambahnya.
Secara terpisah Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pembukaan rute baru ini bukan sekadar menambah daftar destinasi, namun menjadi penggerak, pemantik lahirnya peluang-peluang baru untuk masyarakat, UMKM, pelaku pariwisata, dan investor lokal.
“Terbang langsung dari Manado ke Tana Toraja, kini hanya perlu waktu kurang lebih 100 menit dibandingkan perjalanan panjang yang memakan waktu lebih dari 10 jam. Terbang dari Manado ke Tana Toraja PP, kini bukan lagi sekadar pilihan, tapi solusi cerdas untuk bergerak maju bersama Sulawesi yang terkoneksi,” kata Danang Mandala, dilansir harian.fajar.co.id, Rabu (2/7/2025).
“Penerbangan Manado-Tana Toraja, ini terwujud melalui kerjasama strategis dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, sebagai komitmen untuk membuka akses wilayah yang semakin luas, memperlancar arus barang dan orang, serta memperkuat integrasi kawasan Sulawesi menjadi alasan utama kehadiran rute baru ini,” unggkao Danang Mandala Prihantoro.
Adapun jenis pesawat yang akan digunakan, menurut Danang Mandala, yakni menggunakan pesawat Turboprop ATR 72-500 berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi. Pesawat ini sangat cocok untuk penerbangan wilayah-wilayah dengan jarak pendek hingga menengah. Selain itu model point-to-point menjamin efisiensi waktu dan kenyamanan, serta mempercepat mobilitas lintas kota di Sulawesi.
“Nilai lebih lainnya, dari rute Manado-Tana Toraja, adalah akan menjadi bagian pilihan baru perjalanan bagi wisatawan, pebisnis, keluarga dan lainnya melalui jaringan Wings Air dari Manado. Sebelumnya rute Manado ke beberapa kota lain di Kawasan Timur sudah lebih dulu berjalan, antara lain Manadi-Ternate, Ambon, Morotai, Tobelo, Tahuna, Naha, Gorontalo,” tutur Danang.
Dia menambahkan, Kota Manado kini kian terkoneksi dan terbuka menjadi hub penerbangan intra-Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur. (hvs)

Tinggalkan Balasan