SulutMaju.Com – Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi Utara, Tahun 2025 hingga Tahun’ 2026 sedang giat dan fokus pada pelaksanaan program Asta Cita, misi dan visi Presiden Prabowo Subianto yang salah satu program adalah bidang Ketahanan Pangan, hal itu terungkap dalam penjelasan Kepala Balai Wilayah I Manado, Sugeng Harianto dalam kegiatan Konsultasi Publik di Kantor BWS Manado Jumat (19/12/2025).

Di Tahun 2025 ini salah satu program prioritas kami di BWS Sulawesi I Manado yang berkaitan visi dan misi Presiden berkaitan dengan program Asta cita ke 2 seperti pelaksanaan pengelolaan sumber daya air mencakup perencanaan, operasi dan konstruksi dan pemeliharaan. Terkait tugas balai seperti ketahanan air dan ketahanan pangan semua tugas balai wilayah sungai diarahkan untuk perbaikan rehabilitasi irigasi untuk terciptanya swasembada pangan dan ketahanan pangan.

” Pembuatan bendungan sawangan dan beberapa revitalisasi danau, dan pengendalian banjir ini semua program dipending atau direcofusing karena kami akan menyesuaikan dengan program Presiden yang baru yakni menjalankan program Asta cita ke 2 yakni ketahanan pangan, ini berlaku semua balai yang ada di Indonesia termasuk kita di Sulawesi Utara semuanya diarahkan menyukseskan program ketahanan pangan .” ungkapnya

Menurut Sugeng di Tahun 2025 ini kami masih juga melakukan tugas pokok kami walau dalam skala kecil dibandingkan dengan ketahanan pangan, dan pelaksanaan Revitalisasi sungai untuk saat ini kami sedang melakukan perbaikan jaringan irigasi seperti yang ada di sangkup, Dakota Bolang Mongondow Raya dan beberapa daerah lainnya, ini juga pekerjaan yang diharapkan untuk mecapai swasembada pangan.

Kata Kabalai, Tahun ini ada peningkatan dan memperkuat layanan jaringan irigasi, dan ini merupakan kewenangan daerah, namun sesuai dengan Inpres nomor 2 tahun 2023 semuanya yang merupakan kewenangan daerah diambil alih pemerintah pusat melalui dana APBN, ” Jadi tidak ada lagi proyek yang sumber dananya berasal dari DAK.” pungkasnya

Sementara itu Kabalai juga menjelaskan penyebab banjir dibeberapa daerah termasuk yang secara spesifik kota Manado yang sering terjadinya banjir.

” Untuk menanggulangi banjir dikota Manado kami fokus pada pengalihan banjir yakni rehabilitasi bendungan kuil di Minut sehingga aliran air dari daerah sekitar seperti dari aliran sungai Tondano dapat dicegah dengan adanya penampungan air di bendungan kuil.” tambahnya.

Kabalai mengingatkan sebetulnya penyebab banjir tak harus dari aliran sungai namun itu juga berasal dari kerusakan dranisse dikota Manado yang dapat menyebabkan banjir.” terang Kabalai.(**)