Manado, SulutMaju.Com – Beberapa kali hadiri Rapat Pembahasan Pansus RPJMD DPRD Sulut, mantan anggota DPRD periode 2019-2024 Jems Julius Tuuk angkat bicara terkait pembahasan RPJMD yang dinilai urgensi bagi pembangunan Sulawesi Utara.

Tuuk yang dipercayakan Gubernur Sulut Yulius Selvanus sebagai Tenaga Ahli ikut menyoroti Ranperda RPJMD yang tenga dibahas Tim Pansus bersama Tim Pemerintah Daerah Sulawesi Utara.

Ia menilai minimnya anggaran dalam 5 tahun ini dimana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah(APBD)terus mengalami penurunan atau terjadi defisit anggaran yang signikan, berbarengan dengan itu APBD Sulut yang dikendalikan Pemerintah Provinsi saat ini dinilai tak akan mencukupi memenuhi semua kebutuhan SKPD Pemerintah Provinsi lantaran APBD yang tersedia mengalami kontradiksi atau ada beban hutang yang harus dilunasi, seperti beban hutang PEN, juga beban hutang bagi proyek yang sudah dikerjakan tapi belum dibayar, belum lagi untik melunasi hutang pemerintah provinsi ke pemerintah kabupaten dan kota.

” Jadi RPJMD yang mestinya harus didukung dengan ketersediaan dana APBD yang memadai, namun yang terjadi APBD kita minim, jadi kalau mo bangun Kong depe doi tak ada, nda ada guna.” ujar Jem’s Tuuk.dengan senangat.rabu (23/7.2025).

Walaupun begitu kata Jem’s Tuuk hari bahwa masyatakat Sulawesi Utara patut bersyukur memiliki Gubernur yang punya gagasan dan ide brilian, tambahnya lagi Pak Gubernur hari- hari ini diuji mengapa? Pak Gubernur memikirkan bagaimana memenuhi semua kebutuhan yang sudah diamanatkan RPJMD namun anggarannya tak ada, sehingga Pak Gubernur bersama kami Tim Ahli untuk memberdayakan yang namanya PAD agar dapat memenuhi kebutuhan SKPD.

Tak cuma itu kata Tuuk bahwa bahwa YSK Victori sudah mempunyai komitmen yang hebat bahwa Pak Gubernur Yulius Selvanus dalam kepemimpinan beliau akan meninggalkan Legalici yang luar biasa bagi Daerah, seperti contoh sektor yang dapat menghasilkan uang banyak sekali bagi masyatakat yakni Kelapa yang dapat mendongkrak PAD namun belum digarap maksinal.

” Kita memiliki 107 ribu hektar lahan yang perlu peremajaan Kelapa ataupun lahan tidur yang belum ditanami Kelapa dan kalau lahan itu tidak direcavri maka hitungan dengan harga saat ini maka kita kehilangan 7,6 trilyun rupiah, sebalimnya kalaitu kita berdayakan maka kita akan dapat, Karna itu sudah menjadi tekad dan komitmen pemerintahan YSK Victori untuk membangun perkebunan Kelapa..” ungkapnya.

Selain itu dalam menopang giat besar ini berharap ada dukungan Dan bantusn Dari stakeholder terkait yakni pengusaha Kelapa untuk dapat menyumbangkan bibit kelapa sebanyal 11 juta bibit kelapa yang dibutuhkan.

Yang kedua Pemerintah akan berusaha menciptakan swasembada beras, berdasarkan data yang ada untuk irigasi Pemerintah Pusat ada 15 persen afalah rusak, untuk kewenangan jaringan irigasi Provinsi rusak, begitupun 99 persen jaringan irigasi kabupaten mengalami kerusakan .” Jadi pemerintahan YSK Victori akan membereskan srmua jaringan irigasi yang rusak, sehingga bisa swasembada beras.” ucaonya

Begitupun disektor Pertambangan, Pemerintah Provinsi berkomitmen akan membangun area Pertambangan rakyat yang dapat menjadi sumber PAD.dari sisi pajak bagi Daerah.” jelasnya. (**)