SulutMaju.Com – Hasil Rapat Dengar Pendapat(RDP) DPRD Sulut bersama Para Sopir Truk dan Hiswana Minyak DPRD, keluarkan 7 Rekomendasi untuk di tinda lanjuti pihak Partamina, sebelumnya dalam rapat hearing tersebut terlihat alot, saat pimpinan rapat yang dipimpin anggota DPRD Sulut Inggrid Sondakh, yang mempertanyakan sejumlah permasalahan terkait adanya penyebab kelangkaan minyak solar, ” Diduga ada satu mobil memiliki beberapa barkot untuk mendapatkan subsidi BBM jenis solar, sementara sopir dum truck mengalami kesulitan untuk anti mendapatkan solar, mereka harus menunggu 1 hari bahkan sampe beberapa hari baru mendapatkan solar, ” ungkap Inggrid.
Dengan ketidakpastian sulit mendapatkan solar, menurut Anggota DPRD Sulut Normans Luntungan menyesalkan terjadi kelangkaan solar sehingga sejumlah sopir dan pengusaha truck melakukan demo karna adanya kelangkaan solar, dan solusi blum terselesaikan masih terdapat antrian disejumlah SPBU Manado, hingga kota Bitung.
” Akibat kelangkaan ini kami mempertanyakan pimpinan Pertamina tak mampu menyelesaikan permasalahan kelangkaan solar, karna itu pimpinan Partamina jika tak mampu diminta mundur dari jabatan.” Pungkasnya.
Sementara pihak Pertamina pak Angga dengan kelangkaan solar, menerima masukan dan kritikan dari para wakil rakyat, dan berjanji akan menyampaikan permasalahan tersebut kepada pimpinan Pertamina manado untuk diselesaikan.
Selanjutnya pernyataan bijak datang dari pihak asosiasi Hiswana migas, melalui Ketua Hiswana Migas Sulut Sonny Bongkriwang menyampaikan bahwa pihaknya sudah menjalankan tugas pengawasan sesuai dengan ketentuan.
” Kami sudah melakukan sesuai dengan tugas kami jalankan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, bahkan jika ada oknum atau pihak lain yang melakukan pengambilan solar diluar prosedur itu bukan kewenangan kami.” ujarnya didampingi para pimpinan Hiswana.
Disisi lain, pimpinan lintas komisi Royke Anter berharap ada kerjasama yang baik semua stake holder antara DPRD, Pertamina, Hiswana Migas, Dinas ESDM Sulut, Kepolisian, Pengusaha dan sopir Truck, agar kedepan sudah tak terjadi kelangkaan solar.
“Rapat hearing walau terkesan alot namun kami para wakil rakyat di DPRD Sulut bersama pihak Pertamina, Hiswana Migas, Kepolisian, Dinas ESDM, Biro Ekonomi, Badan Pendapatan Daerah, Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, General Manager PT Pertamina, aliansi sopir dum truck, berharap tak lagi terjadi kelangkaan solar, namun begitu hasil rapat ada kesepakatan tertuang dalam rekomendasi,” ucap Anter Selasa (30/9/2025).
Ini 7 Rekomendasi hasil hearing sbb:
– Pertamina Sulawesi Utara harus menyelesaikan masalah barcode dengan menyediakan booth pengaduan dan penyelesaian masalah selama 2 hari untuk masalah barcode di luar blokir dan minimal 3 hari serta maksimal 5 hari untuk masalah barcode terblokir.
– Pertamina harus segera mengatasi masalah antrean dalam 3 hari ke depan dan harus ditinjau berkala setiap bulannya.
– Pertamina bersama biro ekonomi untuk menghitung kembali kuota BBM subsidi (solar) berdasarkan kebutuhan real daerah provinsi Sulawesi Utara dan untuk mengurai kemacetan pendistribusian kuota ke SPBU harus dengan parameter yang jelas dan transparan.
– Tim gabungan yang telah dibentuk untuk pengawasan subsidi oleh pemerintah bisa dipertajam dengan sub tim pengawasan solar, di mana adanya tim lintas instansi (DPRD, Pertamina, Hiswana, Polda, TNI, Pemprov) untuk mengawal distribusi solar dan mencegah penyimpangan di lapangan.
– Transparansi data distribusi, Pertamina diminta membuka data alokasi, realisasi distribusi per SPBU, dan kuota harian kepada DPRD secara rutin.
– Penegakan hukum, Polda diminta menindak tegas penimbunan dan penyalagunaan solar, TNI membantu pengamanan di titik rawan.
– Prioritas sektor kritis, penyaluran solar subsidi difokuskan untuk transportasi umum, pertanian, perikanan dan logistik kebutuhan pokok.
Pada kesempatan itu turut serta dalam RDP yakni: Royke R. Anter, Inggried J. N. N. Sondakh, Pricylia E. Rondo, Nick Adicipta Lomban, Yongkie Limen, Priscilla Cindy Wurangian, Ruslan Abdul Gani, Harry Porung, Eldo Wongkar, Jeane Lalujan, Normans Luntungan, Seska E. Budiman, Royke O. Roring, Frangky Roger Mamesah, Toni Supit, Pierre J. S. Makisanti, Vionita Kuera, Julyeta P. A. Runtuwene, selain itu hadir pihak kepolisian, Hiswana Migas, Pertamina, Para Sopir Truck.(**)

Tinggalkan Balasan