
Manado, SulutMaju – Menarik yang disampaikan Ketua Asosiasi Petani, Peternak, dan Nelayan Sulut Ir Julius Jems Tuuk. Ia menyampaikan bahwa sudah saatnya Sulawesi Utara mendapatkan income Pendapatan Asli Daerah(PAD) dari sektor Kelapa dalam(lokal), pasalnya disektor ini saja jika dikelola secara professional Sulut akan menghasilkan Pendapatan 7.6 Trilyun Rupiah pertahun.
“Ini akan meraup hasil yang luar biasa besar bayangkan 7.6 trilyun bisa didapat hanya dari Kelapa, dimana buah Kelapa tersebut diolah menjadi Kopra.kemudian diolah pula menjadi minyak.” ujar Julius Tuuk.
Dia juga menyampaikan Sulut harus berbenah melakukan peremajaan Kelapa secara besar-besaran, mengingat juga daerah ini dikenal dengan sebutan daerah nyiur melambai dengan komoditas unggulan adalah “Kelapa”.
Untuk melakukan Peremajaan Kelapa Sulut Butuh lahan yang luas atau wilayah Kelapa yang dimiliki masyarakat Sulawesi Utara sebesar 107 ribu hektar lahan.
Kata Tuuk, Ia juga mendukung pihak kepala BRMP Tanaman Palma Steivie Karouw STP MSC yang menyebutkan bahwa “kalau pilih bibit harus Kelapa yang baik yang disiapkan,” menurut pemerhati Kelapa ini pun mengatakan untuk bibit unggul kita masih sangat kekurangan, berharap pihak pengusaha Kelapa dapat membantu mengadakan bibit kelapa, selain itu pihak BRMP Tanaman Palma bersedia menyiapkan bibit kelapa lokal unggul.
” Pemerintah Sulut dibawah kepemimpinan Gubernur YSK pernah menyampaikan rencana itu, Gubernur menyampaikan kita akan.menggarap sektor pertanian khususnya Kelapa sebagai sektor Pendapatan bagi daerah ” ungkapnya.
Diketahui jumat 25/7 dikawasan BRMP Palma mapanget, Forum Group Discussion(FGD) yang digagas bersama BRMP Tanaman Palma dengan Pewarta Deprov menggelar pertemuan bersama Kadis perkebunan Ir Ronald Sorongan, Ketua Asosiasi Petani, Peternak dan Nelayan Sulut Ir Julius Jems Tuuk, ketua Apeksu Sulut, Pelaku industri Kelapa Ir Lucky Kiolol selaku owner PT Royal Coconut, Petani Kelapa, juga bersama Pewarta Deprov Sulut.
Pada pertemuan ini secara bersama bertekad menjadikan Sulut sebagai penghasil Kelapa terbesar dikawasan Timur.
Pada Forum FGD ini Kepala Dinas Ir Ronald Sorongan mendukung sepenuhnya hasil diskusi untuk melakukan gebrakan besar melakukan peremajaan Kelapa diseantero Sulut.
” Kami menolak pengembangan Kelapa sawit di bumi nyiur melambai ini dan mengapresiasi untuk melakukan peremajaan kelapa lokal secara besar-besaran diSulut. tak cuma itu kami akan menyampaikan ke Pak Gubernur Yulius Selvanus guna megeluarkan surat edaran terkait minyak Kelapa dalam(lokal) yang selama ini diekspor keluar, tapi juga akan mulai diedarkan dan dikosumsi rakyat Sulut.” pungkasnya

Tinggalkan Balasan