SulutMaju.com – Para Tokoh Minahasa di Jakarta sepakat mengangkat Nova Sumolang, sebagai Ketua Umum Perhimpunan Minahasa Raya (PMR), pada pertemuan di Gedung Manggala Wanabhakti, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Kamis 10 Juli 2025.

Nova Sumolang selama ini dikenal sebagai seorang Tokoh Perempuan Minahasa yang aktif terjun diberbagai kegiatan mengatasnamakan Minahasa dan Sulawesi Utara umumnya, antara lain pernah menjadi Bendahara Panitia Lomba Kolintang Nasional Piala Presiden Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu. Disamping dikenal sebagai pengusaha, Nova Sumolang juga aktif dalam kegiatan organisasi Kadin Indonesia, yang memiliki banyak relasi bisnis.

Sejumlah Tokoh Minahasa yang ikut memilih Nova sebagai Ketua Umum PMR, masing-masing, Jak Tumewan, Markus Wauran, Dr Alfreds Ingkiriwang, Dr Benny Matindas, Fabian Sarundajang, Jimmy Charles Kawengian, Dr Sonny Wuisan, John Dumais, Steven Sahelangi, dan Harris Vandersloot Laoh. Sedangkan Laksamana Madya (Purn) Dr Desy Mamahit dan Mayjen TNI (Purn) Ivan Pelealu berhalangan hadir.

Penggagas berdirinya PMR, Jak Tumewan, kepada media ini mengatakan, sosok Nova Sumolang adalah seorang pengusaha yang saat ini konsen dibidang pengembangan pertanian dan digitalisasi. Selain itu beliau juga berkiprah di Kadin Indonesia serta sederet prestasi lainnya.

“Beliau (Nova Sumolang) terpilih secara aklamasi menahkodai Perhimpunan Minahasa Raya (PMR). Semoga kepemimpinan ibu Nova dapat memajukan PMR ke depan dan ikut mewarnai organisasi nasional, serta mengangkat potensi sumber daya alam dan manusia Tou Minahasa,” ujar Jak, yang memiliki sejumlah jabatan organisasi dan relasi di tingkat nasional.

Jak yang juga sebagai Wakil Ketua Dewan Kehutanan Nasional, meminta para Tou Minahasa, untuk dapat mendorong tumbuhnya kemampuan Tou Minahasa di tingkat nasional maupun internasional, sambil mengharapkan bimbingan para senior Tou Minahasa agar PMR bisa menjadi jembatan untuk mengangkat kiprah Tou Minahasa ditingkat nasional.

Visi PMR adalah, “Menjadi tanah leluhur yang maju, berbudaya dan bersatu dalam semangat mapalus demi kesejahteraan dan pelestarian jati diri orang Minahasa dimasa kini dan masa depan”.

Sedangkan misinya adalah, melestarikan budaya dan sejarah Minahasa, termasuk bahasa, adat istiadat, seni dan tradisi leluhur sebagai warisan identitas bangsa. Mendorong pembangunan berkelanjutan di tanah Minahasa yang berbasis pada kearifan lokal dan nilai-nilai komunitas seperti mapalus (gotong royong).

Misi lainnya, meningkatkan kualitas SDM dan kesadaran sejarah dikalangan generasi muda Minahasa agar tumbuh rasa bangga dan tanggungjawab terhadap warisan nenek moyang. Membangun solidaritas dan persatuan diantara masyarakat Minahasa, baik yang tinggal di tanah Minahasa maupun diaspora diluar daerah atau luar negeri. Serta mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan nasional dengan tetap menjaga dan mengangkat nilai-nilai budaya Minahasa sebagai bagian dari mozaik kebangsaan Indonesia.

Sedangkan program kerja Asta Cita PMR, masing-masing, melestarikan dan memperkokoh nilai-nilai budaya, adat dan kearifan lokal Minahasa, idiologi Pancasila, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). Memperkokoh sistem hankamrata serta menunjang program modernisasi untuk mencapai kemandirian dalam bidang pangan, energi dan air untuk memastikan ketahanan nasional yang komprehensif.

Selain itu, program kerja lainnya, mewujudkan ekonomi yang mandiri berkeadilan dan berkelanjutan. Memberdayakan kesejahteraan rakyat, pembangunan desa, dan pengentasan kemiskinan. Membangun dari desa dan dari pinggiran untuk pemerataan pembangunan. Meningkatkan kualitas SDM. Memperkuat kelestarian Minahasa Raya untuk menunjang program pemerintah. Serta mendorong terciptanya pemerintahan yang bersih, transparan dan pro rakyat. (hvs)